Huruf tertua di Tiongkok yang masih ada sekarang adalah Jiaguwen. Jiaguwen adalah huruf yang diukir di tempurung kura-kura atau tulang binatang. Huruf ini terutama digunakan pada dinasti Shang.
Jiaguwen dinasti Shang ditemukan pada tahun 1899 oleh Wang Yirong, seorang terpelajar di dinasti Qing. Jiaguwen ditemukan sebagian besar di Anyang, Henan. Kota itu pernah menjadi ibukota di akhir dinasti Shang.
Sebelum penemuan ini, petani di desa Xiaotun di Anyang, Henan sering menemukan tempurung kura-kura serta tulang binatang yang berukir huruf aneh. Mereka tidak mengenali huruf tersebut, lalu menjualnya ke toko obat untuk dipakai sebagai bahan obat. Wang Yirong ketika membeli obat akhirnya menemukan tempurung dan tulang-rulang ini. Melalui penyelidikannya, ia menyimpulkan, tulisan yang diukir ini adalah tulisan dinasti Shang yang berumur 3000 tahun lebih.
Sampai saat ini, total ditemukan 100000 potong lebih tempurung dan tulang di Anyang, Henan. Huruf Jiaguwen ditemukan sekitar 4500 huruf, yang sudah dikenali ada 1700 huruf. Huruf-huruf ini, kebanyakan adalah tulisan doa serta catatan sederhana dalam ritual penyembahan oleh pemimpin di dinasti Shang. Jiaguwen adalah piktogram dengan goresan teratur dan bentuk yang indah. Hal ini menunjukkan, terbentuknya Jiaguwen telah melalui proses yang cukup panjang. Jiaguwen adalah huruf yang matang yang paling tua di Tiongkok. Jiaguwen memberikan data yang penting bagi penelitian asal-usul huruf Han.
Dulu orang umumnya menyebut Jiaguwen dinasti Shang sebagai huruf paling tua di Tiongkok. Pada tahun 80-an di abad 20, dari daerah pinggiran di kota Xi’an, ditemukan pula sejumlah tempurung dan tulang yang berukirkan tulisan. Setelah diteliti, Jiaguwen ini ternyata lebih tua dari Jiaguwen dinasti Shang, umurnya kira-kira 4000 tahun.
(Diterjemahkan dari Overseas Chinese Language and Culture Education Online)