Di dalam masyarakat Tiongkok ada satu tradisi, yaitu ketika seseorang lahir, ia diwakili oleh seekor binatang sebagai zodiaknya. Zodiak ini dinamakan “Shengxiao“(Shio), adalah cara perhitungan umur secara tradisional oleh masyarakat.
Jika menurut penanggalan masehi, cukup menyebutkan tahun berapa lahirnya. Misal: tahun 2002. Namun penanggalan Nongli(Imlek) tidaklah sama. Orang Tiongkok kuno menciptakan perhitungan “ganzhi“. “Gan” berarti “batang surga”, terdiri dari 10 huruf, yakni: jia, yi, bing, ding, wu, ji, geng, xin, ren, gu. “Zhi” berarti “cabang bumi”, terdiri dari 12 huruf, yakni: zi, chou, yin, mao, chen, si, wu, wei, shen, you, xu, hai. Dengan menggabungkan urutan 10 batang surga dan 12 cabang bumi, maka terbentuklah 60 pasang simbol pencatatan tahun, misalnya: jiazi, yichou, bingyin, dan seterusnya. 60 pasang simbol ini berulang secara siklik, tiap tahun ada satu simbol pencatatan tahun. Tahun 2001 adalah tahun xinsi, tahun 2002 adalah tahun renwu. Belakangan, orang menggunakan tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, kera, ayam, anjing, babi, 12 macam hewan sebagai perwakilan 12 cabang bumi, maka terbentuklah 12 shio. Dengan demikian, tahun zi adalah tahun tikus, tahun chou adalah tahun sapi, tahun yin adalah tahun harimau, dan seterusnya. Sehingga, tiap orang begitu lahir, ia diwakili oleh satu shio. Lahir di tahun zi maka ia shio tikus, lahir di tahun chou maka ia shio sapi, tahun yin shio harimau, dan seterusnya. Tahun 2002 adalah tahun renwu, berarti tahun kuda. Anak yang lahir di tahun ini bershio kuda.
Saat ini, orang Tiongkok ketika menggunakan penanggalan masehi untuk menghitung umur, tetap terbiasa memakai penanggalan shio dan proyeksi umur. Kita cukup mengetahui umur kira-kira seseorang dan shionya, sudah dapat memproyeksikan umurnya secara tepat dan tahun lahir orang itu.
(Diterjemahkan dari Overseas Chinese Language and Culture Education Online)