Li Chun dan Kue Musim Semi

by admin on February 19, 2010

Li Chun adalah titik pertama pada pembagian musim. Pada saat itu, matahari berada pada bujur 315 derajat. Musim semi di Tiongkok dimulai dengan titik Li Chun ini. Pada waktu Li Chun, seluruh makhluk memulihkan diri, bawang mulai menumbuhkan tunasnya, wangi, lembut dan gurih. Orang suka merasakan kesegarannya, merasakan aroma khas “gigitan musim semi”. Di waktu Li Chun, makan kue musim semi dengan diisi bawang dan sayur bayam, merupakan perlambang harapan terhadap tahun baru yang dimulai di musim semi, juga mengingatkan untuk menggunakan waktu menanam dengan baik, jangan membuang waktu. Ini adalah sebuah tradisi yang terus berlangsung hingga sekarang.

Kue musim semi juga disebut kue daun teratai, merupakan semacam kue yang dipanggang sangat tipis. Ia juga merupakan kue tradisional Tiongkok. Bahan-bahannya sederhana, pembuatannya mudah, terasa kenyal dan gurih di mulut. Cara makannya ada bermacam-macam, dibungkus dan dipadukan dengan sayuran, atau dimakan sendiri, atau bisa juga ditumis.

Bulan dua tanggal dua kalender Imlek adalah “Zhonghe Jie“, di masa lalu adalah perayaan menyembah naga musim semi. Makanan waktu hari raya itu utamanya adalah mi janggut naga, kue musim semi, lumpia, kue goreng, kue matahari dan 5 piring sayuran. Orang sering memadukan makanan-makanan di atas dengan bumbu kedelai, bumbu tepung, bawang, dan lain-lain.

(Diterjemahkan dari Overseas Chinese Language and Culture Education Online)

Posting yang berhubungan

Leave a Comment

Previous post:

Next post:

rls][sample-5.jpg]=