Sastra Tionghoa UK Petra membuka kelas bimbingan HSK dengan jadwal…
Kunci Sukses Belajar Bahasa Mandarin: (2) Banyak Mendengar
Selain banyak membaca, kunci sukses kedua dalam belajar bahasa Mandarin adalah banyak mendengar. Membaca dan mendengar, keduanya adalah metode input, yakni memasukkan muatan bahasa Mandarin sebanyak-banyaknya ke dalam memori kita. Logika di balik ini sederhana saja, kita memerlukan input dulu, baru bisa mengeluarkan output.
1. Mendengar Apa?
Dengan mudah kita bisa menjawab, apa saja asalkan bahasa Mandarin. Ya, jawaban ini tidak salah, namun jika kita ingin hasil yang lebih efektif, kita perlu menyeleksi apa yang kita dengar. Bagaimana menyeleksinya? Sesuai dengan tingkat kemampuan bahasa Mandarin kita sekarang. Jika kita baru belajar (tidak bisa bahasa Mandarin sama sekali), maka jangan mendengarkan materi yang kompleks, karena apa yang kita dengar hanya akan menjadi angin lalu saja. Pilihlah materi yang sederhana, misalnya bacaan atau cerita anak dan syair anak. Film animasi pendek juga boleh. Ada banyak kanal di YouTube yang menyediakan materi-materi itu. Misalnya: 简老师讲故事, 鼠创绘本馆, IDOL Mandarin Chinese Kids Audiobooks, dan lain-lain. Bolehkah menggunakan lagu anak? Boleh saja, tapi harus dicatat bahwa karena lagu dinyanyikan sesuai nada lagunya, maka kita tidak dapat belajar nada (shengdiao) dari lagu. Bila tingkat kemampuan bahasa Mandarin Anda sudah lebih tinggi, maka Anda tinggal mencari materi yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Podcast berbahasa Mandarin, atau audiobook, juga bisa menjadi pilihan.
Selain disesuaikan dengan tingkat kemampuan bahasa, akan baik juga jika kita mendengarkan materi yang sesuai dengan minat kita. Podcast atau audiobook biasanya memudahkan kita memilih topik yang kita sukai.
2. Dengarkan Berkali-kali
Salah satu kunci penting dari berlatih adalah mengulang. Meskipun materi yang ada sudah pernah kita dengar, tetap lebih baik jika kita mendengarnya berulang-ulang. Perulangan akan melatih kita memahami apa yang kita dengar. Jika kita sudah paham, maka pemahaman tersebut akan memicu kita mendengar lebih banyak lagi.
3. Bagaimana Mendengarnya?
Kondisi paling ideal tentu adalah mendengar dengan fokus. Namun kelebihan mendengar dibandingkan membaca justru terletak pada kemudahan materi itu masuk ke pikiran kita walau kita tidak fokus. Jadi, bila Anda sulit untuk fokus pun, asal suara dari materi itu masuk ke telinga Anda, secara tanpa sadar, Anda tetap mampu menangkap sesuatu ke dalam memori Anda. Namun sekali lagi, akan lebih baik jika Anda benar-benar fokus, meluangkan waktu, menyingkirkan gangguan yang mungkin muncul, lalu mulai mendengar dengan seksama.
Selain itu, kita juga dapat mengucapan kembali hal yang kita dengar. Ini juga bentuk latihan yang sangat baik, karena sekaligus juga melatih kemampuan berbicara kita. Bahkan kita juga bisa memadukan mendengar dengan membaca. Misalnya mendengarkan audiobook sambil membaca teksnya. Latihan lintas skill semacam ini sangat ampuh.