Ratusan Aliran Filosofi-Zhu zi bai jia

Masa Chunqiu dan Zhanguo adalah masa perubahan besar di sejarah Tiongkok. Perubahan di masyarakat mendorong berkembangnya kebudayaan. Di masa ini, muncullah filsuf besar seperti: Lao Zi, Zhuang Zi, Kong Zi, Meng Zi, Xun Zi, Mo Zi, Han Fei Zi dan lain-lain. Mereka berangkat dari pandangan yang berbeda-beda, mengeluarkan gagasan bagi masyarakat di masa itu, perlahan membentuk beberapa aliran utama yakni Dao jia, Ru jia, Mo jia dan Fa jia. Aliran-aliran ini dalam sejarah Tiongkok dinamakan Zhu zi bai jia(ratusan aliran filosofi). Mereka satu persatu mencetuskan pemikiran, memaparkannya lewat buku dan perkataan, mengkritik pandangan orang lain, sehingga muncullah “Bai jia zheng ming”(perdebatan antar aliran).

Lao Zi adalah pencetus aliran Dao jia. Ia menulis buku Dao De Jing. Ia berpendapat, semua makhluk memiliki pasangan hal yang saling berlawanan, misalnya: kecelakaan dan kebahagiaan, ada dan tidak ada, lahir dan mati, kaya dan miskin, atas dan bawah, kuat dan lemah. Masing-masing hal tersebut saling berubah.

Mo Zi mencetuskan aliran Mo jia. Pemikirannya meliputi hidup hemat, menentang pemborosan, mengangkat orang yang bermoral dan berkemampuan untuk menjadi pejabat, dan mengajak manusia untuk saling mengasihi, menentang peperangan.

Fa jia diwakili utamanya oleh Han Fei, ia menulis buku Han Fei Zi. Ia berbicara tentang hukum. Hukum harus diberlakukan di seluruh negara, semua orang harus tunduk kepada hukum. Ia menekankan sistem hukuman yang ketat dan berat untuk menghindari pemberontakan dari rakyat. Ia juga mengusulkan adanya reformasi, membentuk negara autokrat yang tersentralisasi. Pemikirannya belakangan diterapkan oleh Qin Shi Huang.

(Diterjemahkan dari Overseas Chinese Language and Culture Education Online)