HSK bulan Oktober 2013, pendaftarannya telah dibuka. Syarat pendaftaran: 1.…
Asal Mula Angka Hanzi
Dari manakah asal angka dalam Hanzi? Sejarah memiliki beberapa versi yang berbeda.
Cendekiawan modern Guo Moruo berpendapat, di zaman kuno orang menggunakan jari tangan untuk menyatakan angka. Lambat laun ini membentuk tulisan angka dalam Hanzi. Ia berkata, “Angka berasal dari tangan, huruf kuno dari angka 1 2 3 4 adalah 一二三亖. Angka-angka ini dinyatakan dengan jari tangan. Bagaimana jari tangan menyatakan angka? Dengan tangan kanan mengacungkan ibu jari ke bawah adalah angka 1, tambah jari telunjuk menjadi 2, tambah jari tengah adalah 3, tambah jari manis adalah 4, seluruh jari menjadi 5. Angka 6 ditunjukkan dengan mengangkat ibu jari ke atas, demikian seterusnya hingga jari kelingking. Maka dengan satu tangan bisa menunjukkan 10 angka.”
Mirip dengan sejarah tulisan angka di bahasa lain, angka dalam Hanzi berasal dari kegiatan perhitungan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Di zaman purba, orang juga menggunakan kerang, simpul, kayu dan bambu sebagai alat hitung. Huruf jiaguwen “数” (angka) menggambarkan bentuk simpul tali untuk menyatakan angka. Di zaman purba juga digunakan alat hitung dengan bambu, dinamakan 筹算, sehingga huruf 筹 dan 算 semuanya memiliki elemen 竹 atau bambu di atasnya.
Angka dalam Hanzi saat ini: 一、二、三、四、五、六、七、八、九、十、百、千、万 berasal dari jiaguwen yang berkembang hingga kini.
Seiring dengan perkembangan pemikiran manusia zaman kuno, angka dalam Hanzi terus bertambah, menghasilkan bilangan-bilangan besar: 亿、兆、京、垓、秭、沟、涧、正.
Angka huruf Arab masuk ke Tiongkok kira-kira pada abad ke-13, namun belum digunakan hingga suatu periode yang lama. Hingga abad ke 20, barulah dalam kehidupan sehari-hari orang Tiongkok menggunakan angka huruf Arab.
(Diterjemahkan dari Overseas Chinese Language and Culture Education Online)