Di episode yang lalu, prof. Yi telah menjelaskan bagaimana Dong…

Kanal Besar Dinasti Sui dan Tang
Sungai-sungai besar di Tiongkok, seperti Sungai Kuning dan Changjiang, semuanya mengalir dari barat ke timur menuju samudra. Selalu ada kebutuhan akan jalur air yang memfasilitasi transportasi dari utara ke selatan dan sebeliknya. Beberapa usaha untuk membangun kanal utara-selatan telah dilakukan, namun hanya berhasil sebagian. Akhirnya, kanal-kanal yang telah digali sebelumnya digabungkan, dan terbentuklah Kanal Besar (Dayunhe).
Proyek ini dimulai oleh Kaisar Yangdi (605-618 M) pada dinasti Sui. Pembangunan Kanal Besar memakan tenaga manusia sebesar beberapa juta orang, dan waktu sekitar enam tahun. Beberapa sungai dan danau alami juga dimasukkan dalam proyek ini. Kanal Besar pada mulanya memiliki panjang 2000 km, dan lebar permukaan airnya sebesar 30 hingga 70 m. Kanal ini mencapai Zhuojun (di Beijing hari ini) di utara, dan sampai ke Yuhang (Hangzhou hari ini) di selatan. Kanal ini terhubung dengan sungai-sungai besar seperti Haihe, Sungai Kuning, Huaihe, Changjiang dan Qiantang. Ia mengalir melewati Hebei, Shandong, Henan, Anhui, Jiangsu dan Zhejiang. Dibukanya Kanal Besar memberikan pengaruh penting bagi perkembangan ekonomi dan budaya di seluruh negara, serta dalam menjaga kesatuan politis. Kaisar Yangdi mengunjungi daerah selatan melalui kanal ini, dengan armada kapal yang besar sepanjang 100 km.
Pada Dinasti Yuan (1271-1368 M), kanal ini dikeruk lebih jauh dan diperpanjang hingga menjadi jalur komunikasi utama lewat air utara-selatan.
Hari ini, Tiongkok berencana memulihkan Kanal Besar, tidak hanya untuk sarana transportasi utara dan selatan, tetapi juga untuk mentransfer air dari selatan ke utara untuk mengatasi masalah kekurangan air di utara.
(Diterjemahkan dari Chinese Language and Culture Education Online)
Photo credit: Chen Vision / Visual Hunt / CC BY-NC