Syair Sheng Min menggambarkan kisah hidup nenek moyang rakyat Zhou,…
Pembahasan Tiga Negara oleh Yi Zhongtian (29 – 命案真相/Fakta di balik pembunuhan)
Cui Yan mati akibat kesalahan yang tidak dilakukannya. Ini adalah hal yang sudah diketahui umum dan memang Cui Yan tidak bersalah. Kita tahu Kong Rong dibunuh oleh Cao Cao. Chen Shou di dalam Chronicles of the Three Kingdoms tak berani menulis biografi Kong Rong. Tetapi ia menulis biografi Cui Yan. Dan di dalamnya ia menulis bahwa kematian Cui Yan adalah suatu hal yang sangat disayangkan. Ia tidak seharusnya mati.
Siapakah Cui Yan? Prof. Yi memberikan penilaian, Cui Yan adalah orang yang bertalenta dalam literatur maupun ilmu bela diri, seorang menteri utama di istana, orang yang lurus dan jujur, bermoral tinggi dan terkenal. Cui Yan adalah seorang cendekiawan yang terkenal. Ia di masa muda juga belajar seni pedang. Mulanya Cui Yan adalah anak buah Yuan Shao, namun kemudian ia pindah ke kubu Cao Cao, menjadi orang penting di sana. Cui Yan bertugas merekrut dan menyeleksi orang-orang berbakat untuk diangkat menjadi pejabat. Ia melakukan tugasnya ini dengan penuh tanggung jawab. Cao Cao sangat menghormati Cui Yan, namun ia juga sedikit takut kepada Cui Yan.
Tuduhan apa yang ditimpakan kepada Cui Yan? Ketidakpuasan yang terselubung.
Ini adalah tuduhan yang mengada-ada bukan? Bagaimana kita bisa tahu ketidakpuasan seseorang yang tidak terang-terangan diungkapkan? Kalau demikian caranya, kita bisa menghukum mati semua orang berdasarkan alasan ini bukan?
Bagaimana ini bisa terjadi? Ada seorang bernama Yang Xun menulis surat kepada kaisar, isinya memuji-muji jasa Cao Cao setelah ia diangkat menjadi Duke of Wei. Tentu kemudian timbullah kasak-kusuk yang menganggap Yang Xun sedang menjilat Cao Cao. Dan akhirnya Cui Yan terkena pula. Cui Yan yang bertanggungjawab merekrut orang, bagaimana bisa merekrut penjilat seperti Yang Xun?
Cui Yan setelah membaca surat Yang Xun, menulis surat balasan kepada Yang Xun. Isi suratnya berbunyi, “Tulisan Anda baik. Seiring berjalannya waktu, keadaan juga akan berubah.” Apa maksud tulisan ini? Menurut Chen Shou, Cui Yan sedang mendukung Yang Xun. Yaitu, tulisan Yang Xun yang memuji Cao Cao adalah baik. Dan seiring berjalannya waktu, orang-orang yang menganggap dia menjilat Cao Cao, akan dengan sendirinya berubah. Tetapi penafsiran orang-orang pada saat itu tidak demikian, dan penafsiran yang berbeda inilah yang dilaporkan kepada Cao Cao. Penafsirannya berubah menjadi: Tulisan Anda baik, tetapi seiring berjalannya waktu, Cao Cao pun akan berubah (tidak sebaik seperti yang Anda tulis). Cao Cao marah besar. Ia memerintahkan Cui Yan dipotong rambutnya dan dijatuhi hukuman bekerja kasar. Hukuman seperti ini tentu adalah hukuman yang sangat berat bagi orang seperti Cui Yan. Kita telah kemukakan di depan bahwa Cui Yan adalah orang yang sangat terpandang.
Namun Cui Yan tidak mengeluh, tidak merasa sedih. Hukuman ini tidak membuatnya terpukul. Cao Cao melihat hal ini, pun mempertanyakan sikap Cui Yan, mengapa ia tidak menunjukkan penyesalan? Apakah ia mau dihukum lebih berat? Orang menyampaikan perkataan Cao Cao ini kepada Cui Yan. Begitu mendengarnya, Cui Yan langsung manggut-manggut dan bunuh diri.
Mengapa Cui Yan sedikit pun tidak membela diri? Chronicles of the Three Kingdoms menulis kesimpulan dari kematian Cui Yan, dengan memberikan penilaian bahwa Cui Yan seperti Xu You dan Kong Rong, yang karena telah lama ikut Cao Cao lalu berbuat macam-macam. Tetapi menurut prof. Yi hal ini masih bisa didiskusikan. Ia berpendapat, ada tiga kemungkinan saat Cao Cao membunuh Cui Yan. Pertama, terlalu sensitif. Kita tahu ada banyak orang yang memperkirakan Cao Cao akan memberontak terhadap dinasti Han. Dan orang-orang ini semuanya adalah orang-orang yang bermoral tinggi. Karena memang sikap menjaga kaisar dan dinasti yang ada merupakan sikap moral tinggi. Cao Cao begitu membaca surat Cui Yan, langsung sensitif dengan hal ini. Ia mengira Cui Yan pun bersikap sama. Lalu mengapa ia tidak membela diri? Kemungkinan pertama, ia merasa itu merendahkan harga dirinya. Kemungkinan kedua, Cui Yan sudah tahu bahwa Cao Cao tidak akan melepaskannya, sehingga tidak ada gunanya membela diri.
Kemungkinan kedua, Cao Cao hendak membalas dendam. Sebab ketika berhasil menguasi Jizhou dan mendapatkan Cui Yan, Cui Yan pernah mengkritik Cao Cao. Mungkin Cao Cao memendam amarah atas Cui Yan. Kemungkinan ketiga, membunuh Cui Yan adalah demi mempersiapkan proses suksesi kepemimpinan. Pada masa tuanya, dua putra Cao Cao, yaitu Cao Pi dan Cao Zhi bersaing memperebutkan tahta. Untuk ini, Cao Cao meminta saran dari para pejabat secara rahasia. Hanya Cui Yan yang menulis surat secara terbuka. Ia berkata, Cao Cao seharusnya memilih anak tertua, dalam hal ini Cao Pi. Cao Cao terkejut membaca surat ini. Sebab istri Cao Zhi adalah keponakan dari Cui Yan. Bukankah ini adalah hal yang baik? Berarti Cui Yan tidak memandang hubungan kekerabatan, tetapi lebih melihat segala sesuatu dari sisi kebenaran. Menariknya, tepat di bagian biografi Cui Yan inilah, Pei Songzhi memberikan catatan, bahwa istri Cao Zhi ini pada akhirnya dibunuh Cao Cao karena berpakaian terlalu indah. Terlihat bahwa Pei Songzhi seolah memberikan petunjuk bahwa Cui Yan mati karena terlibat konflik antara Cao Pi dan Cao Zhi. Kenyataannya memang ada orang yang mati karena hal ini, misalnya Yang Xiu.
Siapakah Yang Xiu? Yang Xiu adalah orang yang sangat pintar dan sopan. Karena itulah, ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua putra Cao Cao. Maka meninggalnya Yang Xiu adalah bukan karena ia bersalah kepada siapa. Beberapa buku mengatakan, meninggalnya Yang Xiu adalah karena ia condong kepada kubu Cao Zhi. Ditambah lagi, ia adalah keponakan dari Yuan Shao. Tetapi menurut prof. Yi ini pun masih bisa didiskusikan. Pertama, Yang Xiu memang condong ke Cao Zhi. Tetapi ketika Cao Cao mengangkat Cao Pi menjadi penerusnya, Yang Xiu hendak meninggalkan Cao Zhi. Tetapi Cao Zhi tidak melepaskannya. Kedua, hubungan Yang Xiu dengan Cao Pi juga tidak buruk. Cao Pi tidak membenci Yang Xiu.
Prof. Yi berpendapat, Cao Cao membunuh Yang Xiu demi dirinya sendiri. Meskipun Yang Xiu pintar, tetapi menurut prof. Yi, Yang Xiu hanya pintar dalam hal-hal yang remeh. Menurut catatan Hou Han Shu, ketika Yang Xiu mengurus administrasi dokumen, karena ia pintar, maka ia mampu menyelesaikan semua urusan dengan cepat, sehingga ia dapat segera pergi bermain. Lalu bagaimana jika Cao Cao datang menanyakan sesuatu tentang dokumen-dokumen tersebut? Yang Xiu sudah mempersiapkan semuanya. Bahkan ia sudah tahu Cao Cao akan menanyakan bagian yang mana beserta urutan pertanyaannya. Maka ia sudah menyiapkan jawaban sesuai urutan tersebut, dan berpesan kepada bawahannya untuk menjawab pertanyaan Cao Cao sesuai yang telah ia siapkan. Dan semua ini berhasil. Sampai pada suatu hari, karena angin bertiup, dokumen yang sudah ia siapkan pun menjadi kacau urutannya. Sehingga saat Cao Cao datang melakukan inspeksi, bawahannya tak mampu menjawab dengan benar. Dipanggillah Yang Xiu untuk menjelaskan. Setelah mengetahui kenyataan sebenarnya, Cao Cao tidak suka cara kerja Yang Xiu. Dan masih ada di catatan yang lain yang menunjukkan kepintaran Yang Xiu hanya untuk hal-hal yang remeh.
Yang paling fatal adalah ketika Yang Xiu membocorkan kode rahasia yang dikeluarkan oleh Cao Cao saat ia hendak mundur dari Hanzhong. Maka Yang Xiu pun dihukum mati, dengan alasan membocorkan rahasia negara. Dan kita tahu Cao Cao adalah seorang yang ingin memiliki kekuasaan mutlak, memiliki otoritas kuat. Orang seperti ini tentu tidak ingin isi hatinya dengan gampang diketahui oleh orang lain. Bahkan kematian Cui Yan pun, menurut analisis prof. Yi, mungkin juga mengandung faktor ini. Cui Yan menjawab secara terbuka saat Cao Cao menghendaki jawaban secara tertutup.
Kejadian-kejadian ini berlangsung di masa tua Cao Cao, sebuah masa yang genting, karena persaingan memperebutkan tahta penerus Cao Cao. Ini akan dibahas di episode selanjutnya.
Photo credit: shizhao on Visual Hunt / CC BY-SA