Liu Bang dan Xiang Yu

Setelah pemberontakan Chen Sheng dan Wu Guang gagal, Liu Bang dan Xiang Yu melanjutkan memimpin para petani melawan pemerintah Qin. Tahun 207 SM, Xiang Yu memimpin pasukan mengalahkan tentara Qin yang berjumlah lebih besar di daerah Julu(barat daya Pingxiang di Hebei). Pada waktu yang sama, Liu Bang mengerahkan pasukan menuju Xianyang. Penguasa Qin menyerah kepada Liu Bang, berakhirlah dinasti Qin.

Setelah dinasti Qin berakhir, Xiang Yu menyebut diri Raja Chu Barat(Xi Chu Ba Wang), menjadikan Liu Bang Raja Han. Sejak 206 SM, Xiang Yu dan Liu Bang demi memperebutkan tahta raja, berperang selama hampir 4 tahun. Di dalam sejarah, perang ini dikenal sebagai “Perang Chu dan Han”. Pada awal masa perang, Xiang Yu memiliki kekuatan besar, 400000 orang prajurit. Liu Bang hanya memiliki 100000. Namun Liu Bang pintar mengambil hati rakyat, saat memasuki Xianyang, ia menghapuskan hukum dinasti Qin yang kejam, berjanji kepada rakyat, bahwa yang membunuh harus dihukum mati, yang melukai atau merampok harus dihukum. Liu Bang juga sangat memperhatikan orang-orang pintar, ia mendapatkan bantuan dari Xiao He, Zhang Liang, dan Han Xin. Selain itu, Liu Bang menjadikan wilayah Guanzhong yang sangat subur sebagai basis. Maka pasukan Han yang dipimpin oleh Liu Bang perlahan menjadi kuat. Sebaliknya, Xiang Yu bersikap arogan, tidak mau mendengar nasihat, membebaskan pasukannya membakar, membunuh dan merampok, kehilangan dukungan rakyat.

Tahun 202 SM, Liu Bang memimpin pasukan besar menyerang Xiang Yu, di daerah Gaixia(saat ini berada di propinsi Anhui) berhasil mengepung pasukan Chu. Di malam hari, Xiang Yu mendengar pasukan Han di perkemahan mereka menyanyikan lagu Chu, ia merasa sangat terkejut, mengira seluruh daerah Chu telah diduduki tentara Han, maka Xiang Yu dengan sedih berpisah dengan selir Yu(selir dari Xiang Yu), dan membawa 800 lebih pasukan berkuda melarikan diri. Pasukan Han mengejar, hingga akhirnya Xiang Yu harus bunuh diri di Sungai Wu(saat ini berada di timur laut Hexian di Anhui).

Liu Bang setelah mengalahkan Xiang Yu, mendirikan dinasti Han, menetapkan Chang’an(hari ini adalah barat laut Xi’an) sebagai ibukota, menamai negaranya sebagai “Han”, di dalam sejarah dikenal sebagai Han Barat. Liu Bang menjadi Han Gaozu(Kaisar Tinggi Han).

(Diterjemahkan dari Overseas Chinese Language and Culture Education Online)

There are 8 comments for this article
  1. qodo at 7:50 am

    xiang yu salah satu jendral hebat dalam bertarung, jika xiang yu di bandingkan dengan lu bu mana yang menang ya min? duel 1 lawan 1

    • admin Author at 9:17 am

      Pertanyaan yang menarik. Xiang Yu dan Lü Bu sama-sama adalah jenderal perkasa. Namun menurut saya, dalam perang satu lawan satu, Lü Bu lebih unggul. Keperkasaan Lü Bu sangat menonjol dalam catatan sejarah maupun Romance of the Three Kingdoms, bahkan hingga muncul perkataan “Lü Bu paling perkasa di antara manusia, Kelinci Merah paling perkasa di antara kuda.” Sedangkan Xiang Yu walau juga merupakan seorang prajurit yang sangat kuat, namun ia tidak dilukiskan sehebat Lü Bu dalam hal ilmu bela diri. Tetapi, bila keduanya diberikan pasukan dan perang satu sama lain, menurut saya Xiang Yu yang akan menang, karena ia lebih unggul dalam hal kepemimpinan.

      • qodo at 3:15 pm

        makasih penjelasanya min, saya paling ngefans sama lu bu entah dinovel atau digame. saya cari di goggle tentang sejarah lu bu tapi kurang mantep min, kalo boleh kasih tau min sejarah asli lu bu dan fakta lu bu di versi novel? “1.000 orang datang tak akan membuat lututku gemetar”, itu bener lu bu ngomong kaya gitu min

  2. admin Author at 4:42 am

    Memang tidak banyak catatan sejarah tentang Lü Bu. Kita hanya tahu bahwa ia memang jenderal yang gagah perkasa, tetapi tidak bijak dan tidak mampu memimpin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *