Sastra Kuno Tiongkok – Syair Epik Rakyat Zhou (2)

Syair Sheng Min menggambarkan kisah hidup nenek moyang rakyat Zhou, Hou Ji. Ibunda Hou Ji, Jiang Yuan, berjalan di padang, melihat jejak kaki besar di tanah. Ia merasa heran lalu menginjakkan kaki sendiri di atas jejak itu, hatinya bergetar, belakangan ia pun mengandung dan melahirkan Hou Ji. Jejak kaki yang besar ini sebenarnya adalah jejak kaki dewa. Seorang perawan mendapatkan isyarat dari dewa lalu mengandung, cerita ini ada sedikit kemiripan dengan kelahiran Yesus. Tetapi Hou Ji setelah lahir, ibunya pada mulanya merasa anak yang lahir tanpa asal-usul yang jelas, pasti adalah gejala tidak baik, maka ia hendak membuang Hou Ji. Pertama ia mencoba membuang Hou Ji di jalan, agar sapi dan kambing menginjaknya. Tetapi sapi dan kambing ketika melewati Hou Ji malah dengan hati-hati menghindar dari anak ini; Kemudian ibunya membuang Hou Ji di atas permukaan es, namun banyak burung berdatangan menutupi tubuhnya, sehingga ia tidak mati beku. “Anak dewa” ini tetap selamat berkat berbagai keajaiban, perlahan ia pun tumbuh besar. Hou Ji setelah dewasa, mahir bercocok tanam, mengajar masyarakat untuk bertani, sehingga masyarakat boleh hidup tenteram.

Cicit dari Hou Ji–Gong Liu, ia sangat jujur, memimpin rakyat pindah ke daerah Bin. Setelah itu lahirlah raja Wen, rakyat Zhou di masa ini sudah sangat kuat. Syair Huang Yi menggambarkan peperangan melawan Mi dan Chong, sedangkan syair Da Ming menekankan pada peperangan raja Wu menaklukkan Shang, ditulis dengan begitu hidup. Ini adalah peperangan “dengan kekuatan kecil melawan kekuatan besar”, suasana perang dapat dilukiskan hanya dengan beberapa puluh huruf–“Yin Shang zhi lü, qi hui ru lin“, artinya, pasukan utama Shang berjumlah sangat besar mengancam, bisa dengan mudah melumat pasukan yang kecil; “mu ye yang yang, tan che huang huang, si peng peng, wei shi shang fu, shi wei ying yang, liang bi Wu wang, si fa da Shang, hui chao qing ming“, bagian ini melukiskan raja Wu, dengan intensitas dan kewaspadaan, menghadapi pasukan yang begitu besar, terutama juga menggambarkan ahli militer Zhou, Lü Wang atau Lü Shang, kuat bagai rajawali, mengindikasikan pula tentara Zhou yang tak terkalahkan, memperoleh kemenangan.

(Diterjemahkan dari Overseas Chinese Language and Culture Education Online)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *