Sastra Kuno Tiongkok – Esai Para Filsuf

Di masa Chunqiu dan Zhanguo(770 SM – 221 SM), Tiongkok perlahan memasuki masa perang dan kekacauan. “圣王不作,诸侯放恣,处士横议”(shèng wáng bú zuò, zhū hóu fàng zì, chǔ shì héng yì), kedudukan keluarga kerajaan Zhou telah merosot, negara bagian terpecah-belah, saling berperang, orang-orang terpelajar berkeliling di negara, menyebarkan ideologi mereka sendiri.

Para “chǔ shì”(orang terpelajar yang tidak mau menjadi pejabat) ini menulis ide-ide mereka, yang akhirnya menjadi “zhū zǐ sǎn wén”(esai para filsuf). Perdebatan para filsuf di masa pra-Qin sangatlah ramai, membentuk keadaan di mana ratusan aliran saling berdebat. Orang-orang ini ada yang politikus, ahli filsafat, orator, dan orang terpelajar yang ahli. Di antara mereka ada yang menyebarkan ajaran sendiri, demi membuat penguasa dapat mengatur negara dengan baik, misalnya: Rujia(Konfusianisme), Fajia dan Mojia. Namun ada juga yang sekedar menyampaikan pandangan mereka terhadap politik dan masyarakat, misalnya aliran Dao, yang disampaikan oleh Laozi dan Zhuangzi. Masa ini adalah masa kebebasan berpendapat di dalam sejarah Tiongkok, kebebasan manusia sungguh tiada tara di masa ini, layak dibandingkan dengan era keemasan filsafat di Yunani. Masa ini adalah masa para intelek, tidak ada jawaban yang sama atas semua kesulitan. Mengenai bagaimana arah suatu negara berjalan dan mengenai takdir manusia, para filsuf tadi mempunyai pendapat mereka sendiri. Karena ada teori dari beberapa aliran yang berupaya untuk bisa diterapkan dalam hidup manusia, maka harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit, sedangkan syair pada dasarnya hanya berkutat pada lirik, maka, masa ini merupakan puncak berkembangnya esai bermuatan filsafat dan retorika. Esai para filsuf ini sangat elegan, khas dan indah, memiliki muatan filsafat yang kental, namun juga tidak kekurangan analogi yang hidup, imajinasi yang menjulang, serta hubungan antar manusia yang sangat dalam. Dilihat dari sudut pandang sastra, hasil yang dicapai oleh Rujia dan Daojia adalah yang tertinggi.

(Diterjemahkan dari Overseas Chinese Language and Culture Education Online)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *