Huang Daopo Merombak Teknik Pemintalan

Huang Daopo pada dinasti Song akhir (960-1279 M) dan dinasti Yuan awal (1271-1368 M) berasal dari Wunijing dari Songjiang. Karena ia tidak tahan dengan mertuanya saat ia muda, ia meninggalkan kampung halamannya dan mengembara ke Pulau Hainan. Wilayah itu kaya akan kapas, dan orang Yi di sana telah memulai industri tekstil sejak lama. Huang Daopo tinggal bersama para wanita Yi dan belajar dari mereka teknik menanam, memutar dan memintal kapas.

30 tahun kemudian, Huang Daopo yang kini telah berambut putih, pulang kembali ke kampung halamannya. Ia mengajar masyarakat di Songjiang cara memintal yang telah ia pelajari di Hainan. Di waktu yang sama ia juga mempopulerkan dan menciptakan mesin tekstil yang lebih efisien. Ia berhasil membuat peralatan tekstil yang paling maju di saat itu, yakni roda putar dengan pedal dan tiga sumbu. Menggabungkan teknik tekstil canggih dari etnis Yi dengan teknik tenun tradisional etnis Han, ia juga memproduksi tekstil seperti seperai dengan pola-pola beragam yang dinamakan “Seperai Wunijing”.

Setelah Huang Daopo meninggal, masyarakat setempat memakamkannya dekat kota Wunijing, dan menciptakan sebuah balada untuk mengenang wanita biasa namun pintar ini. Balada yang populer ini berbunyi demikian: “Nenek Huang, Nenek Huang, ajar aku memutar, ajar aku menenun, dua sumbu dan dua gulung kain.”

(Diterjemahkan dari Chinese Language and Culture Education Online)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *